Rabu, 25 Mei 2016

flora dan fauna kalimantan utara
1.fauna
burung enggang(buceros/rhinoplax vigil) atau biasa disebut burung menagang oleh suku dayak lundayeh kalimantan utara, burung ini terbilang langkah karena suka di buru oleh pemburuh untuk di jual paruh dan bulunya untuk sebagai hiasan .burung ini sangat istimewa karena mengeluarkan suara yg menarik dan bulunya yang indah oleh karena itu burung ini dijadikan buruan oleh pare pemburu.jika ingin melihat burung ini secara langsung bisa kita lihat di sungai kayan mentarang di hulu sungai.ciri -ciri burung menagang/enggang  adalah memiliki paruh nya seperti tanduk sapi dan bulunya yang indah.
       burung menagang atau burung enggang sangat lekat kaitan nya dengann suku dayak kalimantan utara burung ini inspirasi dalam sebuah tarian, yang biasa disebut sebagai tari burung enggang.tariburung enggang adalah salah satu tarian tradisional dari kalimantann utara yang gerakan nya menggambar kan kehidupan burung enggang atau menagang.tari burung enggang ini sangat populer di kalimantan utara khusus nya bagi masyarakat kenyah,tari burung enggang biasa di sebut dengan tari kancet lasan.tarian ini biasa dimain kan oleh para wanita suku dayak disana.menurut kepercayaan masyarakat kenyah, nenek moyang mereka berasal dari langit yang turun kebumi menyerupai burung enggang atau menagang.
    sehingga tari enggang di anggap sebagai suatu kehormatan terhadap para leluhur mereka.burung enggang atau menagang sangat di muliah kan oleh masyarakat dayak tertan suku dayak kenyah.bulu -bulu burung enggag atau menagang selalu memegang peranan yang penting pada setiap upacara adat dan tarian nya.selain itu bentuk burung enggang juga banyak terdapt pada setiap ukiran yang di buat oelh suku dayak kenyah.
dalam budaya kalimantan utara burung enggang atau menagang merupakan simbol  "alam atas" yaitu alam kedewataan yang bersifat " maskulin".
      burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tersendiri.pada masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon  untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betina nya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi,dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung mudah.
burung enggang sangat setiah kepada pasangan nya.berikut adalah gambar burung enggang.



2.flora


Anggrek hutan, termasuk dari Loksado, diperdagangkan dan dijarah, begitulah berita koran, yang realitanya dapat dilihat di Pal 7 jalan A. Yani setiap sore sabtu dan minggu.
Eksploitasi anggrek hutan Kalimantan memang sangat merisaukan dan perlu mendapatkan perhatian semua pihak, bukan hanya pemerintah melalui dinas terkait.

Anggrek Bulan Halong
Berbagai jenis anggrek hutan Kalimantan diperdagangkan dengan seadanya, namun demikian harganya tetap masih cukup bernilai tinggi, bahkan untuk anggrek-anggrek tertentu bernilai ekonomi sangat tinggi.
Nilai ekonomi dari anggrek-anggrek yang diperdagangkan tersebut memberikan suatu asumsi yang sangat menarik, secara tidak langsung ingin menyampaikan bahwa hasil hutan selain kayu masih banyak yang diabaikan dan tidak diperhitungkan dalam perencanaan kebijakan dalam memandang hutan, yang masih memandang hutan hanya dari kayunya saja, padahal kayu dari hutan tidak lebih 5 persen dari nilai hutan seluruhnya.
Anggrek-anggrek yang diambil dari hutan tersebut sangat mengkhawatirkan, karena diperdagangkan dengan cara yang sembarangan dan diperlakukan dengan seenaknya.
Beberapa jenis anggrek yang dilindungi juga diperdagangkan secara bebas, yang menunjukkan bahwa nilai hutan selain kayu masih terabaikan karena seakan tidak adanya tindakan nyata yang sesuai dengan peraturan yang ada.
Hal ini dapat dilihat bagaimana rajia kayu dan penangkapan kendaraan yang membawa kayu begitu sering menghiasi berita koran, karena memang ada peraturan tentang itu, apalagi yang tidak memiliki surat keterangan hasil hutan atau dokumen-dokumen resmi. Apakah anggrek tidak termasuk hasil hutan?
Jika memperhatikan berita koran, sepertinya anggrek tidak dianggap sebagai hasil hutan, terkesan hanya kayu yang merupakan hasil hutan karena sering ada pemeriksaan surat tentang hasil hutan (kayu) tersebut dan ada operasi illegang logging.
Dengan marak dan masifnya perdagangan anggrek hutan Kalimantan, maka perlu cara pandang yang lebih luas dalam memandang hutan, terutama tentang Non Timber Forest Products (NTFPs) yang sebenarnya mampu memberikan nilai ekonomi yang cukup tinggi, apalagi jika dikelola secara profesional, tanpa harus merusak ekologi hutan dengan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Anggrek merupakan salah satu dari NTFPs yang bernilai ekonomi dan sangat komersial, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua kalangan. Berbagai pihak dapat mengambil peran dalam upaya lebih meningkatkan nilai tambah dari berbagai hasil produk hutan selain kayu, sehingga seperti mereka yang berbisnis anggrek dapat lebih memahami komoditas yang diperdagangkan tersebut.
Beberapa jenis anggrek yang diperdagangkan merupakan jenis yang dilindungi, sehingga perlu adanya ketegasan dari pelaksanaan peraturan tersebut. Jenis anggrek tebu/macan (Grammatophyllum speciosum) dan anggrek hitam (Coelogyne pandurata) merupakan anggrek langka yang dilindungi oleh peraturan pemerintah.

3.flora

Anggrek Hutan Kalimantan
Padahal, jenis-jenis anggrek tersebut diperdagangkan dengan cara seadanya, seperti anggrek hitam yang dipotong menjadi perbatang tanpa perlakuan untuk mempermudah penjualan sangat berpotensi anggrek tersebut menjadi mati.
Oleh karena itu, pembinaan terhadap para pedagang anggrek maupun masyarakat pengambil anggrek di hutan perlu dipikirkan oleh pemerintah, sehingga mereka yang berbisnis anggrek hutan tersebut dapat memperlakukan anggrek-anggrek tersebut sesuai dengan potensi tumbuh dan berkembangnya agar tidak mudah mati.
Sebagaimana komoditas dari NTFPs seperti rotan, damar, dan lainya, maka anggrek juga dapat menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan dan mampu memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat di sekitar dan di dalam hutan serta jaringan perdagangannya.
Karenanya, perdagangan anggrek hutan harus diperlakukan sebagaimana NTFPs lainnya, misalnya harus mempunyai surat keterangan dari pemerintah setempat, atau paling tidak ada surat keterangan dari desa dimana anggrek tersebut berasal.
Pengambilan anggrek hutan juga harus memperhatikan kaidah konservasi, tidak melakukan tindakan “bumi hangus” atau mengambil seluruhnya seperti tindakan menyetrum ikan. Karena, beberapa anggrek dapat diambil melalui sistem stek atau memotong sebagian dan menyisakan bagian lainnya untuk pada saat tertentu dapat diambil kembali.
Peluang NTFPs anggrek hutan Kalimantan menjadi komoditas yang bernilai ekonomi tinggi sangat terbuka lebar. Promosi secara tidak langsung dari ketertarikan istri wakil presiden terhadap salah satu jenis anggrek hutan Kalimantan yang mempunyai bunga yang begitu wangi pada saat kunjungan beliau ke Kalimantan pada suatu pameran.
Begitu pula yang dilakukan seorang ibu dari Pelaihari yang mengikutsertakan anggrek bulan (phalaenopsis) dari Tala dalam suatu lomba dan menjadi juara pertama merupakan suatu promosi dalam membuka pintu peluang yang makin lebar.
Hal ini memberikan gambaran bahwa anggrek-anggrek hutan Kalimantan tersebut mampu menjadi pusat perhatian karena mempunyai ciri yang khas dan unik, sehingga dengan perlakuan yang sesuai dengan syarat tumbuh dan berkembangnya anggrek tersebut akan meningkatkan nilai ekonomi karena tampilannya semakin indah.

Anggrek bulan merupakan jenis anggrek yang sering dicari para pencinta atau kolektor anggrek, karena mempunyai bunga yang indah dan cukup tahan lama. Harga anggrek bulan di Pal 7 tanpa perlakuan atau seadanya sebagaimana saat diambil dari hutan berdasarkan jumlah helai daunnya, misalnya untuk yang 2 daun tidak kurang dari Rp. 20 ribu, dan yang sudah berbunga lebih dari Rp. 50 ribu. Tentu sudah dapat dibayangkan kemungkinan harga dari anggrek bulan dari Tala yang jadi juara